Stress Ball Bisa Bantu Redakan Stres Seseorang, Benarkah?
Stress ball jadi satu diantara benda paling laku sekarang ini. Alasannya, bola bulat warna-warni ini diklaim bisa meredakan stres yang dihadapi seseorang. Apakah benar?
Dr Prakash Jiandani dari Wockhardt Hospital, Mumbai, menyampaikan bahwa popularitas stress ball di kelompok pekerja kantoran memanglah meningkat. Walau demikian, ia mengakui tidak paham apakah stress ball benar-benar dapat meredakan stres seseorang.
" Kami tidak paham jawaban yang pasti lantaran belum ada riset ilmiah yang dapat menunjukkan bahwa stress ball benar-benar dapat turunkan kandungan stres seorang, " ungkap Dr Jiandani, diambil dari berbagai sumber, Sabtu (14/15/2015).
" Walau demikian bila beberapa orang terasa tambah baik sesudah memakai benda ini, terasa tambah nyaman serta lebih tenang, saya sangka tidak ada ruginya, " tambahnya lagi.
Walau belum ada riset ilmiah yang dapat membuktikannya, tetapi sebagian produsen stress ball menyebutkan menggenggam bola ini memanglah bisa bikin seorang terasa lebih lega. Hal semacam ini terjadi disebabkan ada stimulasi pada saraf-saraf di tangan yang terhubung langsung dengan otak.
Ketika seorang menggenggam stres ball dengan kuat, lantas melepaskannya kembali, pembuluh darah yang sebelumnya tegang lantaran di pengaruhi oleh kortisol (hormon stres) bakal kembali longgar. Hal semacam ini bakal bikin suplai oksigen yang sebelumnya terhalang disebabkan sirkulasi darah yang tidak baik kembali terpenuhi.
Klaim lain mengatakan menggenggam stress ball dengan kuat lantas melepaskannya kembali juga berperan layaknya acupressure. Rangsangan atau tekanan pada titik-titik tertentu di telapak tangan diklaim bisa keluarkan endorphin yang melawan kortisol didalam tubuh.
Walau di rasa bermanfaat, Dr Jiandani menyampaikan bukanlah berarti stress ball adalah langkah satu-satunya untuk melepas stres. Anda dapat juga lakukan hal-hal lain seperti bermain, berkumpul berbarengan keluarga atau bahkan juga meditasi yang memanglah sudah dapat dibuktikan bermanfaat untuk kesehatan mental.
" Patut diingat juga bahwa masalah jiwa berat seperti depresi kronis serta masalah ansietas tidak dapat sembuh dengan stress ball. Anda mesti mengetahui batas maksimal diri serta menemui dokter, " pungkasnya.
Dr Prakash Jiandani dari Wockhardt Hospital, Mumbai, menyampaikan bahwa popularitas stress ball di kelompok pekerja kantoran memanglah meningkat. Walau demikian, ia mengakui tidak paham apakah stress ball benar-benar dapat meredakan stres seseorang.
" Kami tidak paham jawaban yang pasti lantaran belum ada riset ilmiah yang dapat menunjukkan bahwa stress ball benar-benar dapat turunkan kandungan stres seorang, " ungkap Dr Jiandani, diambil dari berbagai sumber, Sabtu (14/15/2015).
" Walau demikian bila beberapa orang terasa tambah baik sesudah memakai benda ini, terasa tambah nyaman serta lebih tenang, saya sangka tidak ada ruginya, " tambahnya lagi.
Walau belum ada riset ilmiah yang dapat membuktikannya, tetapi sebagian produsen stress ball menyebutkan menggenggam bola ini memanglah bisa bikin seorang terasa lebih lega. Hal semacam ini terjadi disebabkan ada stimulasi pada saraf-saraf di tangan yang terhubung langsung dengan otak.
Ketika seorang menggenggam stres ball dengan kuat, lantas melepaskannya kembali, pembuluh darah yang sebelumnya tegang lantaran di pengaruhi oleh kortisol (hormon stres) bakal kembali longgar. Hal semacam ini bakal bikin suplai oksigen yang sebelumnya terhalang disebabkan sirkulasi darah yang tidak baik kembali terpenuhi.
Klaim lain mengatakan menggenggam stress ball dengan kuat lantas melepaskannya kembali juga berperan layaknya acupressure. Rangsangan atau tekanan pada titik-titik tertentu di telapak tangan diklaim bisa keluarkan endorphin yang melawan kortisol didalam tubuh.
Walau di rasa bermanfaat, Dr Jiandani menyampaikan bukanlah berarti stress ball adalah langkah satu-satunya untuk melepas stres. Anda dapat juga lakukan hal-hal lain seperti bermain, berkumpul berbarengan keluarga atau bahkan juga meditasi yang memanglah sudah dapat dibuktikan bermanfaat untuk kesehatan mental.
" Patut diingat juga bahwa masalah jiwa berat seperti depresi kronis serta masalah ansietas tidak dapat sembuh dengan stress ball. Anda mesti mengetahui batas maksimal diri serta menemui dokter, " pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar